Tempellemahbang, 17 Desember 2025 - Pemandangan berbeda terlihat di lahan persawahan Desa Tempellemahbang. Para petani tidak lagi membungkuk menanam padi secara manual atau "tandur" (tanam mundur). Kini, mereka tampak mahir mengoperasikan mesin rice transplanter bantuan CSR Bank Indonesia.
Penggunaan transplanter ini dinilai memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas petani. Jika biasanya proses menanam satu hektar sawah membutuhkan waktu satu hari penuh dengan belasan tenaga kerja, kini proses tersebut dapat diselesaikan hanya dalam waktu 3 hingga 4 jam saja.
"Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Bank Indonesia ini. Selain hemat waktu, biaya operasional untuk upah tanam bisa ditekan hingga 40%," ujar Purwoto, Ketua Kelompok Tani Mugi Mulyo, saat ditemui di lokasi persawahan.
Selain masalah biaya, para petani menaruh harapan besar agar bantuan CSR Bank Indonesia ini bisa memancing minat generasi muda. Mereka sadar bahwa tanpa mekanisasi, anak-anak muda akan terus memandang pertanian sebagai pekerjaan yang berat dan melelahkan.
